17.41

CATUR

Catur adalah permainan mental yang dimainkan oleh dua orang. Pecatur adalah orang yang memainkan catur, baik dalam pertandingan satu lawan satu maupun satu melawan banyak orang (dalam keadaan informal). Sebelum bertanding, pecatur memilih biji catur yang akan ia mainkan. Terdapat dua warna yang membedakan bidak atau biji catur, yaitu hitam dan putih. Pemegang bidak putih memulai langkah pertama, yang selanjutnya diikuti oleh pemegang bidak hitam secara bergantian.

Permainan dilangsungkan di atas papan yang terdiri dari 8 lajur dan 8 baris kotak berwarna hitam dan putih (atau terang dan gelap) secara berselang seling. Permainan dimulai dengan 16 bidak pada masing-masing pihak, yang disusun berbaris secara khusus pada masing-masing sisi papan catur secara berhadap-hadapan. Satu bidak hanya bisa menempati satu kotak. Pada bagian terdepan masing-masing barisan - terdapat 8 bidak pion, diikuti di belakangnya dua benteng, dua kuda, dua gajah, satu ratu, serta satu raja.

Sebelum bertanding, pecatur memilih warna bidak yang akan ia mainkan. Pemegang bidak putih memulai langkah pertama, yang selanjutnya diikuti oleh pemegang bidak hitam secara bergantian. Tujuan permainan adalah mencapai posisi skak mat. Hal ini bisa terjadi bila Raja terancam dan tidak bisa menyelamatkan diri ke kotak lain. Tidak selalu permainan berakhir dengan kekalahan, karena bisa terjadi pula peristiwa seri atau remis di mana kedua belah pihak baik tidak mampu lagi meneruskan pertandingan. Peristiwa remis ini bisa terjadi berdasarkan kesepakatan maupun tidak. Salah satu contoh remis yang tidak berdasarkan kesepakatan - tetapi harus terjadi adalah pada keadaan remis abadi.

Terdapat beberapa versi permainan Catur - semisal Catur Cepat, Catur Buta, Catur Serial, dan sebagainya. Pecatur terkenal dari Indonesia di antaranya adalah Utut Adianto dan Cerdas Barus. Organisasi yang menaungi olah raga catur di Indonesia adalah Persatuan Olah Raga Catur Seluruh Indonesia (PERCASI). Catur diatur secara internasional oleh organisasi bernama FIDE.

Tentang istilah catur

Kata catur diambil dari bahasa Sansekerta yang berarti "empat". Namun kata ini sebenarnya merupakan singkatan dari caturangga yang berarti empat sudut. Di India Kuna permainanan catur memang dimainkan oleh empat peserta yang berada di empat sudut yang berbeda. Hal ini lain dari permain catur modern di mana pesertanya hanya dua orang saja.

Kemudian kata caturangga ini diserap dalam bahasa Persia menjadi shatranj. Kata chess dalam bahasa Inggris diambil dari bahasa Persia shah.

Sumber : wikipedia

17.35

Mancing

Mancing

Perburuan ini sudah dilakukan sejak zaman purba. Awalnya dilakukan manusia untuk mendapatkan bahan pangan untuk bertahan hidup. Namun, berburu dengan cara yang akan diulas berikut ini dilakukan bukan untuk memenuhi kebutuhan perut saja. Metode berburu yang saat ini dikenal dengan memancing ini, berkembang menjadi hobi yang cukup menantang.

Mereka yang melakukan “perburuan” ikan sebagai hobi dikenal sebagai pemancing. Bagi pemancing, seni menangkap ikan dengan alat utama yang disebut kail adalah kepuasan tersendiri. Aktivitas tersebut sebagian besar dilakukan di seluruh perairan tawar atau asin. Baik di sungai, rawa, danau hingga laut. Memancing tidak sekadar menangkap ikan.

Lebih daripada itu hobiis mancing justru sangat menikmati proses mancing itu mulai dari persiapan, kesiapan alat, kesiapan fisik, menuju lokasi, melempar kail, menunggu umpan disambar ikan, sampai melego ikan yang terkail dan mengangkatnya ke darat. “Memancing adalah suatu seni yang bermanfaat sebagai olahraga, melatih kesabaran dan mensyukuri anugerah Sang Pencipta,” jelas salah seorang pengusaha muda yang hobi memancing, Keda (26).

Jika mengulas sejarah memancing (dalam artian menangkap ikan) telah dikenal manusia sejak 10.000 tahun lampau. Terbukti dari berbagai artefak dan peninggalan arkeologi seperti tulang-belulang, mata kail dan gambar serta lukisan pada zaman batu di goa-goa yang membuktikan memancing sudah dilakukan sejak zaman prasejarah. Jika dikaji lebih lanjut, dengan kajian ilmiah, teknik menangkap ikan mulai berkembang pada masa Neolithic (4000-8000 tahun lalu). Ulasan tersebut datang dari seorang hobiis pemancing bernama Jack (50) yang membacanya dari referensi sejarah.

Menurut Jack yang sehari-harinya seorang dosen, saat ini teknik tersebut berkembang menjadi teknik yang lebih modern dan masih dipakai hingga saat ini. “Kalau pemancing mereka pasti mengenal yang namanya jigging, popping, casting dan lain-lain. Kalau pun tidak kenal dengan istilah tersebut, mereka pasti bisa melakukannya,” jelas Keda yang telah melakoni hobi pancingnya mulai dari sungai, danau hingga laut.

Kalau untuk hobiis pemancing, pengolahan ikan hasil tangkapan tidak terlalu penting. Berbagi dan kebersamaan sangat cocok adalah kuncinya. “Hasil pancingan selain dimasak untuk dimakan di rumah atau di lokasi pancing. Kalau banyak dibagi untuk tetangga atau saudara,” tambah Jack yang ditemui di salah satu lokasi memancing di kawasan Bandabuek, Padang.

Lalu kenapa memancing identik dengan berburu? Secara umum, memancing adalah kegiatan menangkap dengan menggunakan alat atau perangkap untuk menaklukkan ikan yang juga hewan. Disitulah kenapa memancing identik dengan berburu dalah artian sebuah proses yang memiliki kemiripan. Apakah itu sebagai pekerjaan, hobi, olahraga luar ruang atau kegiatan rekreasi baik di pinggir atau di tengah danau, laut, sungai, kolam dan perairan terbuka lainnya, dengan ikan sebagai target.

Dalam praktiknya, tidak semua kegiatan memancing akan selalu membuahkan hasil tangkapan berupa ikan. Kadangkala di medan yang masih natural, ada juga pemancing yang kepergok memperoleh kodok, belut, ular, penyu, cumi-cumi, gurita, bahkan paus. “Namun hobiis memancing lebih gandrung memancing ikan dan cumi-cumi,” ujarnya.

Jika lebih dispesifikkan berdasarkan medan aktivitasnya, memancing dibagi dalam dua kelompok yaitu memancing ikan air tawar dan memancing ikan air laut. Untuk metode ada yang statis boleh pula dinamis. Di perairan tenang atau berarus. “Pemilihan tempat akan memunculkan keasyikan yang berbeda-beda, begitu juga pemilihan target buruannya. Di sinilah letak keasyikan memancing itu,” jelas Jimmy (46) pemancing yang kesehariannya bekerja sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS)

Hakikatnya, mancing hanyalah salah satu cara untuk menangkap ikan. Ada sekian banyak cara dan teknik menangkap ikan yang lain. Mulai dari menggunakan tangan, tombak, harpon, jaring (jala), perangkap, bantuan hewan lain, bom, setrum, bahkan racun. Namun tiga yang terakhir adalah cara ilegal karena bisa merusak ekosistem air. (sandy adri)

Perihal umpan

Tak sebatas peralatan, dalam memancing tak kalah penting adalah umpan. Tapi hal ini hanya berlaku di kolam pemancingan. Pasalnya, ikan yang hidup liar di alam cukup dengan umpan yang sifatnya alami juga. Dalam artian, pemancing di kolam harus mampu memanjakan ikan yang memang hidup di lingkungan yang tidak kompetitif. Kompetisi malah terjadi sesama pemancing. Makanya perlu resep rahasia.

Beberapa pemancing di beberapa kolam menyatakan tekniknya masing-masing untuk meramu agar ikan mau memakan umpan. “Paling sering digunakan adalah essence. Dicampur dalam umpan yang sudah kita buat,” sebut salah seorang pemancing, Rusdi (46) sambil memperlihatkan ramuan pancingnya yang terbuat dari ubi jalar dicampur terasi.

Pemancing memiliki metode sendiri dalam membuat resep umpan. Kendati ada yang terbuka untuk memberikan resepnya, namun ada pula yang tetap menyembunyikan rahasianya. “Hal itu berkaitan dengan urusan menang saat lomba memancing,” ujar Jack maklum. Umumnya, ketika berlangsung perlombaan pemancing membawa umpan dari rumah. Bahan umpannya juga tidak mudah didapat. Mulai dari kemampuan meracik dari bahan susu, pelet, ikan sarden (ikan kaleng), atau dan berbagai bahan baku umpan lainnya seperti cendil (campuran sagu yang dimasak dan diberi essece). Ada juga yang menggunakan ubi dengan campuran semut rangrang yang harganya cukup mahal.

Para pemancing yakin, mata kailnya baru akan dimakan ikan, tergantung umpan hasil racikan mereka. Tak heran, aroma harum umpan pun kadang merebak jika pemancing sedang meramu racikan umpan yang akan dilempar ke kolam. “Sampai kalau kita cium selera kita akan muncul,” tambah Alex melempar joran-nya ke tengah kolam pancing sewaan seluas 150 meter persegi di kawasan Balai Baru.

Essence ada beragam citarasa dan aroma. Masing-masing pemancing tentu mempunyai takaran sendiri-sendiri. Menurut mereka, sebagian pemancing menyalurkan hobi memancing bukan untuk ambisi menjadi pemenang lomba. Melainkan untuk rekreasi dan melepas strees dari balutan pekerjaan yang dilakoni setiap hari. Mereka meyakini, suatu saat, memancing dapat menjadi wisata alternatif bagi keluarga hingga untuk menjamu rekan bisnis. “Memancing tidak lagi menjemukan bagi sebagian orang, tetapi sebuah kegiatan yang melatih diri sembari berekreasi,” imbuh Jack. (sandy adri)

Peralatan

Sejumlah peralatan dasar memancing memang sangat dibutuhkan, terutama tackle/stick atau joran. Piranti ini terdiri atas rood (batang pancing), reel (katrol penggulung), line (tali/senar pancing), hook (mata kail), bait/lure (umpan). Bisa juga ditambah pelampung dan pemberat jika diperlukan. Spesifikasinya tergantung pada si pemancing sendiri. Apakah akan melakukan pemancingan di kolam, danau, sungai, atau laut lepas. Pilihannya tentu bisa dari tepian atau langsung dari atas perahu. Bagi para hobiis mancing, lain medan jelajah dan target buruan, lain pula peralatan mancing yang dibutuhkan.

Beragam peralatan dan perlengkapan hingga sampai pada ekstrak umpan pun dijual. Penjual perlengkapan pancing di salah satu grosir di kawasan Blok A Pasar Raya Padang, Ramli (34) mengatakan perlengkapan tersebut tersedia mulai dari kualitas dan harga yang terjangkau, hingga kualitas dan harga yang tidak main-main untuk sekadar memancing. “Banyak yang datang untuk membeli perlengkapan memancing di kolam,” ungkapnya.

Kendati demikian, tak sedikit pula yang berbelanja untuk kebutuhan memancing di laut. Beragam merek, jenis perlengkapan dan peralatan memancing ditawarkan. Biasanya, menjalin komunikasi dengan pembeli dilakukan untuk memastikan apakah pembeli ingin memancing di kolam, sungai ataupun laut. “Jelas berbeda di tiga lokasi itu. Untuk di kolam, peralatan yang digunakan relatif sederhana dan dengan harga terjangkau. Biasanya menggunakan spinning reels atau rods yang simple namun kuat,” jelasnya.

Untuk memancing di luar kolam seperti sungai, laut atau pantai. Peralatan seperti kerekan atau reels pun memiliki spesifikasi kegunaan masing-masing. Mulai dari spinning reels, front drag, rear drag atau lite), jenis bait release reels, saltwater reels hingga bait casting reels. “Untuk jenis joran juga beragam. Mulai dari boat rods, surf rods, jigging rods, spinning rods, casting rods,” tambahnya.

Tak hanya reels dan rods yang menjadi perhatian, ukuran senar atau tali pancing pun menjadi pertimbangan. Tentunya disesuaikan dengan perkiraan berat ikan dan perilaku ikan terhadap beban saat mereka menyentuh atau memakan umpan. “Biasanya untuk pemancingan kolam, senar yang digunakan mulai 0,25 sampai 0,30 Milimeter (mm)” tandasnya. Diakuinya, saat ini memang hanya ada toko-toko yang menjual peralatan dan perlengkapan memancing. Sedangkan untuk service atau sparepart peralatan memancing, masih belum ada. Ramli mengatakan untuk urusan service kecil-kecilan, sebagian orang dapat melakukannya. (sandy adri)

sumber: Padang Ekspres

17.29

TENIS

Terdapat berbagai jenis permainan yang menggunakan raket yang dimainkan dewasa ini dan tenis merupakan salah satu permainan yang paling disukai. Menurut beberapa cacatan sejarah, permainan menggunakan bola dan raket sudah dimainkan sejak zaman purbakala, yaitu di Mesir dan Yunani. Pada abad ke-11, sejenis permainan iaitu jeu de paume yang menyerupai permainan tenis kini, telah dimainkan buat pertama kali di sebuah kawasan di Perancis. Bola yang digunakan disalutkan dengan benang berbulu, manakala pemukulnya hanyalah tangan.

Permainan ini kemudian diperkenalkan ke Italia dan Inggris pada abad ke-13. Ia mendapat sambutan yang hangat dalam masa yang singkat. Banyak peminatnya ternyata di antara rakyat setempat terhadap permainan ini. Sejak itu perkembangan tenis terus meningkat ke negara Eropa yang lain.

Raket bertali pula diperkenalkan pertama kali pada abad ke-15 oleh Antonio da Scalo, seorang pastur berbangsa Italia. Beliau menulis undang-undang umum bagi semua permainan yang menggunakan bola termasuk tenis. Majalah Inggeris Sporting Magazine menamakan permainan ini sebagai tenis lapangan. Dalam buku Book of Games And Sports yang diterbitkan dalam tahun 1801 menyebut sebagai tenis panjang. Tenis, pada mulanya merupakan permainan golongan atasan. Tenis gelanggang rumput yang terkenal di zaman Ratu Victoria disertai oleh golongan menengah yang menjadikannya sebagai permainan luar.

Klub tenis pertama yang didirikan ialah Klub Leamington di Perancis yang telah diasaskan oleh J. B. Perera, Mejar Harry Gem, Dr. Frederick Haynes dan Dr. Arthur Tompkins pada tahun 1872. Pada masa itu, tenis dikenali sebagai pelota atau lawn rackets. Dalam tahun 1874, permainan tenis telah pertama kali dimainkan di Amerika Serikat oleh Dr. James Dwight dan F. R. Sears. Sementara itu, All England Croquet Club pula telah didirikan pada tahun 1868. Dua tahun setelah itu, ia telah membuka kantornya di Jalan Worple, Wimbledon. Pada tahun 1875, kelub ini juga telah bersetuju memperuntukkan sebagian dari tanahnya untuk permainan tenis dan badminton. Sehubungan dengan itu, satu set undang-undang permainan tenis gelanggang rumput telah ditulis. Amerika Serikat pula telah mendirikan kelub tenisnya yang pertama di Staten Island. Bermula dari situlah, Amerika Serikat telah berkembang dengan pesat sekali dalam permainan tenis. Ia telah berjaya melahirkan begitu ramai sekali jaguh tenis yang telah menguasai persada tenis antarabangsa.

Kejuaraan Tenis pertama bermula tahun 1877.

Lapangan

Lapangan tenis dibagi dua oleh sebuah jaring yang di tengah-tengahnya tingginya persis 91.4 cm dan di pinggirnya 107 cm. Setiap paruh lapangan permainan dibagi menjadi tiga segi: sebuah segi belakang dan dua segi depan (untuk service).

Lapangan dan beberapa seginya dipisahkan dengan gatis-garis putih yang merupakan bagian dari lapangan tempat bermain tenis. Sebuah bola yang dipukul di luar lapangan (meski tidak menyentuh garis) dikatakan telah keluar dan memberi lawan sebuah nilai.

Teknik bermain

  • Forehand: sebuah pukulan di mana telapak tangan yang memegang raket dihadapkan ke depan.
  • Backhand: sebuah pukulan di mana punggung tangan yang memegang raket dihadapkan ke depan.
  • Groundstroke: sebuah pukulan panjang yang membutuhkan seluas lapangan.
  • Slice
  • Spin
  • Dropshot
  • Smash: sebuah pukulan keras yang menghantam sebuah bola tanpa menyentuh tanah di atas kepala dan diarahkan ke lapangan sang lawan.
  • Volley
sekarang tenis sudah sangat di kenal, peminatnya juga sangat banyak maka tidak heran banyk event-event yang di gelar untuk olahraga yang satu ini. selajutnya klik di sini


sumber: wikipedia

17.03

SEPATU RODA

Lambang

Gambar lingkaran berwarna kuning, berarti kesatuan dalam wadah kekeluargaan yang diikat dengan keaktifan di bidang olahraga sepatu roda. Gambar sepasang remaja ; berarti kegiatan olahraga ini ditunjang dan diikat oleh anak-anak remaja yang lincah, bergerak aktif dalam sportifitas pembinaan fisik dan mental remaja Indonesia.

Gambar obor/pelita dan lingkaran, sesuai dengan api abadi/obor Olimpiade yang terus menyala menerangi dan memancar serta memberikan semangat terus menerus tiada putusnya, dengan kesadaran berbahasa satu, berbangsa satu, dan bertanah air satu, Indonesia.

Sejarah Sepatu Roda

Olahraga sepatu roda berasal dari negeri Belanda yang diciptakan sekitar abad ke-17 oleh seorang penggemar ice skiting. Dia ingin mengubah permainan ice skiting menjadi permainan yang dapat bergerak di atas tanah atau jalan keras. Kemudian dicobanya mengikat beberapa kayu berbentuk bundar pada papan datar yang diikatkan pada sepatunya.

Tahun 1763 Joseph Marlin, seorang teknisi Belgia dan pembuat alat-alat musik mencoba berlari dengan peralatan ice skiting yang dilengkapi dengan roda kecil dari besi. Tapi tidak bisa berkembang pada waktu itu, karena ada larangan pemerintah Belandan bermain sepatu roda di jalan raya. Tahun 1863 seorang bernama James Leonard Plimton’s pencipta "Rocking Skate" yang kemudian ia patenkan menjadi sangat populer. Ia kemudian dijuluki "Bapak Pencipta Sepatu Roda"

Olahraga itu kemudian populer di Amerika, Inggirs dan Austria. Tahun 1876 terbentuk organisasi sepatu roda di Inggris yang bernama NSA (The National Skating Association) dan menyelenggarakan kejuaraan sepatu roda. Bahkan kemudian diperkenalkan bermain Hockey dengan sepatu roda. Selanjutnya tahun 1880 diperkenalkan ball bearing skate dan kemudian di Eropa banyak dibangun gedung pertunjukan dengan fasilitas lengkap untuk sepatu roda. Olahraga sepatu roda dijadikan sasaran "show business" yaitu sepatu roda dimainkan dalam opera, balet dan komidi musik, di mana dara-dara cantik menari di atas sepatu roda dengan penuh gaya dan tampak anggun.

Tahun 1924 berdiri organisasi septu roda internasional dengan nama Federation Internationale de Roller Skating, disingkat FIRS. Sekarang sudah menyebar di 5 benua dengan 42 anggota federasi nsaional. Kejuaraan dunia diadakan setiap dua tahun sekali dalam nomor Roller Speed Track, Artistic Roller Skating dan Roller Hockey, untuk Speed Roller Skating direncanakan diadakan kejuaraan setiap tahun.

Di Indonesia

Masuknya sepatu roda di Indonesia ketika masa penjajahan Belanda yagn membawa permainan itu ke Indonesia, kemudian menjalar pada anak-anak orang Indonesia yang kebetulan orang tuanya bekerja pada Belanda. Permaian sepatu roda pada tahun 50-an pernah ditampilkan dalam film "Tiga Dara" yang diperankan oleh Indriati Iskak. Meski sekilas, tetapi telah menujukkan bahwa bangsa Indonesia telah mengenal permainan sepatu roda. Sekitar tahun 60-an di beberapa kota besar seperti Surabaya, Ujung Pandang, Jakarta mulai banyak remaja bermain sepatu roda. Baru tahun 1978 muncul perkumpulan sepatu roda yang diselenggarakan Ikatan Mahasiswa Djakarta (IMADA), kemudian oleh remaja jalan Kaji diadakan perlombaan Kajee Race. Pada tanggal 7 Oktober 1979 terbentuklah Pengda Perserosi DKI Jakarta. Berbagai pertandingan sepatu roda diselenggarakan, dilanjutkan dengan Munas Perserosi I, diikuti oleh 10 utusan Pengda Perserosi yang berlangsung tanggal 24 - 26 April 1981. Tiga orang yang boleh disebut pemrakarsa pembentukan PB. Perserosi yaitu : Soetoyib dari Monas Grup, Drs. Soetomo dari Otista dan Soedirdjo dari Vini Vidi Vici. Dalam Munas I secara resmi terbentuk PB. Perseorsi, dengan 14 anggota Pengda, yaitu Aceh, Sumut, Sumbar, Sumsel, Jabar, jateng, Jatim, Kaltim, Sulsel, Sulut, Sulteng, Riau, Bengkulu, dan DKI Jakarta. Terpilih formatur tunggal, Ir. Giri Soeseno Hadihardjono yang kemudian menyusun kepengurusan masa bakti 1981 - 1985 yang sesuai dengan surat KONI No. 94 tahun 1982 mendapat pengukuhan dari Ketua Umum KONI Pusat Sri Sultan Hamengkubuwono.

Peraturan Pertandingan

Peraturan-peraturan pertandingan ini berlaku untuk semua perlombaan sepatu roda di seluruh wilayah Indonesia. Peraturan perlombaan ini bersifat mengikat dan merupakan pedoman pokok bagi setiap anggota Perserosi yang mengikuti perlombaan sepatu roda. Perlombaan sepatu roda dibagi dalam kelompok umur untuk putera dan puteri, yaitu :

A = kelompok 6 - 9 tahun
B = kelompok 10 - 12 tahun
C = kelompok 13 - 16 tahun
D = kelompok 17 tahun ke atas,
E = kelompok bebas

Peserta haruslah anggota Perserosi Daerah yang mempunyai tanda anggota Perserosi, memakai seragam perkumpulan, memakai nomor peserta dan harus sehat rohani dan jasmani. Petugas perlombaan terdiri dari dewan hakim (5 atau 3 orang), ketua perlombaan, sekretaris perlombaan, pemberi isyarat start, pembantu start, pengambil waktu utama, pengambil waktu biasa, juri utama, juri kedatangan, penghubung, pencatata hasil, sekretariat perlombaan dan pengawas lintasan.

Nomor Pertandingan

Nomor pertandingan dalam sepatu roda terdiri dari : sprint 200, 400, 500 meter, estafet, ketangkasan dan jarak menengah. Untuk ketangkasan dibagi beberapa nomor lagi, yaitu : jumping, menerobos gawang, zig zag, lompat ban, jumping balance, angka dalapan, mundur, zig zag melebar, lompat jauh dan membentuk huruf S. mau au lebih lanjut, klik disini

01.15

Surfing


SURFING

Merupakan sebuah olahraga yang biasanya berlangsung di atas ombak yang tinggi. Olahraga ini dilakukan dengan menggunakan sebilah papan sebagai alat untuk bermanuver di atas ombak. Papan tersebut akan bergerak dengan menggunakan tenaga arus ombak di bawahnya dan arahnya dikemudikan seorang peselancar. Adrenalin akan terpacu karena tertekan untuk mengarahkan papan selancar sekaligus menjaga keseimbangan. Mirip rodeo, kali ini tunggangannya: ombak liar.

Sejarah

Di awal abad ke-20 berselancar mulai dikenal oleh orang Amerika dan Australia dan komunitas selancar pun terbentuk pada beberapa pantai di negara Paman Sam tersebut. Budaya selancar muncul akibat dari naik pamornya olahraga yang kemudian melahirkan gaya hidup tersebut dan tercermin dari berbagai produk, musik, fashion, majalah hingga film-film yang menggambarkan anak pantai yang serba santai. Para sosiolog Amerika pada pertengahan tahun 50-an mencapnya sebagai budaya orang malas. Tetapi di era abad 19 awal olahraga ini mulai digemari oleh kalangan muda, rata2 kalangan anak muda eropa, c: amerika, meksiko. lebih memilih olah raga ini, sehingga olah raga ini menjadi populer dan lebih mendunia lagi.

Tempat sufing di indonesia selain di bali

Sumatera barat

Mentawai..

Indonesia memiliki kekayaan bahari tingkat dunia. Mungkin pernyataan ini sering didengung-dengungkan mengingat sebagian besar wilayah kedaulatan Indonesia adalah laut. Tapi tak banyak orang Indonesia tahu tentang potensi besar kelautan negaranya selain bidang perikanan dan wisata pantai. Indonesia memiliki sekitar 600.000 km persegi wilayah terumbu karang dan merupakan negara yang memiliki wilayah terumbu karang terluas di dunia. Indonesia juga memiliki Kepulauan Takabonerate di Sulawesi Selatan, yang merupakan gugusan karang atol terbesar ketiga di dunia setelah atol Kwajifein di Kepulauan Marshal dan Suvadiva di Kepulauan Maladewa. Perairan samudera di sekeliling Indonesia juga memiliki potensi yang diakui di dunia internasional. Laut di Kepulauan Mentawai, oleh para berbagai organisasi selancar air ditetapkan sebagai tempat yang memiliki ombak terbaik ketiga setelah Hawai dan Tahiti. Kepulauan Mentawai merupakan sebuah kabupaten di Propinsi Sumatera Barat. Mentawai berada pada jarak 150 km di lepas pantai Pulau Sumatera. Kabupaten seluas 601 km² ini didiami oleh 64.235 jiwa yang sebagian besar adalah masyarakat asli. Kepulauan Mentawai terdiri dari 213 pulau dengan 4 pulau utama yaitu Siberut, Sipora, Pagai Utara dan Pagai Selatan. Beribukota di Tua Pejat, Kabupaten Mentawai terbagi menjadi 4 kecamatan dan 40 desa. Hingga saat ini, sebagian besar wilayah daratan Kepulaun Mentawai masih berupa hutan. Karena telah melalui sejarah geologis yang panjang, Mentawai memiliki beberapa spesies endemik yang dilindungi. Tercatat ada duapuluh spesies endemik yang hidup di kepulauan ini. Empat diantaranya adalah primata, yaitu Simakobu atau monyet ekor babi (Simias concolor), Bilou atau siamang kerdil (Hylobates klossii), Joja atau lutung Mentawai (Presbytis potenziani), Bokkoi atau beruk Mentawai (Macaca siberut). Untuk melindungi keberadaan berbagai spesies endemik tersebut, setengah bagian wilayah Mentawai telah ditetapkan sebagai Taman Nasional Siberut. Keberadaan Taman Nasional dan hutan hujan yang asri di kepulauan ini secara langsung mendukung berbagai kehidupan di pantai dan laut, termasuk sektor pariwisata. Selama ini, banyak turis yang datang untuk menikmati berbagai atraksi di wilayah pantai juga sangat terkesan akan keaslian dan keasrian hutan Mentawai. Kepulauan Mentawai memiliki garis pantai sepanjang 758 km. Potensi utama Kepulauan Mentawai adalah ombaknya yang bergulung-gulung dan sangat sesuai untuk dijadikan tempat selancar air (Surfing). Potensi Kepulauan Mentawai ini mulai terungkap ketika pada pertengahan 90-an, beberapa peselancar asal Australia berkunjung dan melihat ombak yang belum pernah mereka sangka ada di Mentawai. Para peselancar tersebut akhirnya menyebarluaskan penemuan dan beberapa dari mereka bahkan mendirikan beberapa resort pantai untuk melayani wisatawan manca yang ingin berselancar di Mentawai. Posisi geografis Kepulauan Mentawai di lepas pantai Sumatera Barat memberi keuntungan tersendiri bagi pengembangan wisata olahraga ekstrem. Letaknya yang langsung Menghadap Samudera Hindia menganugerahi Kepulauan Mentawai ombak yang konsisten sepanjang tahun. Waktu antara April-Agustus yang bertepatan dengan libur musim panas di Eropa adalah waktu yang paling baik untuk berselancar. Pada musim tersebut, ombak Mentawai bisa mencapai tinggi enam meter dan hal ini merupakan yang paling dicari oleh para peselancar air. Kepulauan Mentawai tercatat memiliki 400 titik selancar yang sering dijadikan lokasi berselancar oleh para surfer. Dari 400 titik selancar, 23 titik diantaranya memiliki ombak berskala internasional. Daerah tersebut tersebar antara lain di daerah Nyang-Nyang, Karang Bajat, Karoniki, Pananggelat dan Mainuk (Pulau Siberut), Katiet Basua (Pulau Sipora) dan Pagai Utara (Pulau Sikakap). Pengakuan yang diberikan oleh dunia internasional pada ombak mentawai bisa dilihat dari even selancar yang diadakan di kepulauan ini. Tiap tahun, Mentawai ditunjuk sebagai penyelenggara World Champions Surfing Series atau Seri Kejuaraan Dunia Selancar Air yang dijadwalkan tiap bulan Agustus. Dengan adanya kejuaraan ini, Mentawai bisa menjaring 3000 wisatawan asing pada 2007. Sebanyak 60% dari wisatawan yangdatang berasal dari Australia, 39% dari Amerika Serikat, dan sisanya dari Eropa, dan Asia. Tiap wisatawan rata-rata menghabiskan US$ 2.500 selama berselancar di Mentawai. Untuk menjamin kenyamanan dan keamanan para peselancar, pengelola dan pemerintah daerah mengadakan beberapa fasilitas penunjang. Fasilitas penunjang yang paling signifikan adalah ditetapkannya 60 spot ombak eksklusif yang tersebar di berbagai sudut pulau. Spot ombak eksklusif adalah tempat selancar yang dibatasi pemakainya maksimal 10 orang. Hal ini untuk menghindari kecelakaan yang mungkin terjadi ketika peselancar bertabrakan sewaktu beraksi. Selain menetapkan spot ombak eksklusif, pengelola juga mendirikan resor-resor pantai dan berbagai fasilitas pendukung lain untuk mejamin kenyamanan wisatawan. Diantara resor yang ada di Kepulauan Mentawai, terdapat nama-nama antara lain Makaroni di Pulau Silabu, Kandui di Pulau Nyang Nyang, Saraina Kota Mentawai, serta Alloyta di Pulau Simakakang, dan Surfing Ground di Katiet. Selain penginapan bernuansa resort, restoran, bar, yang didesain khas Mentawai. Saat ini, Mentawai dapat diakses melalui dua jalur yaitu jalur laut dan udara., Mentawai dapat dicapai dengan kapal cepat selama 4 jam atau feri antarpulau selama 10 jam. Selain itu tersedia 46 kapal pesiar mini yang bisa disewa selama berada di Mentawai. Setelah sempat ditutup pada Maret 1999, penerbangan rute Padang-Mentawai kembali dibuka pad 2007. Penerbangan Bandara Minangkabau-Bandara Rokot yang menempuh waktu 35 menit ini dilayani tiap Selasa dan Kamis oleh Sabang Merauke Air Charter (SMAC).

NUSA TENGGARA BARAT

Lombok tengah

Kabupaten Lombok Tengah sangat kaya dengan potensi wisata, mulai dari wisata budaya hingga wisata alamnya yang menawan. Belum lagi wisata lautnya dengan pasir putih yang menawan dan ombak lautnya yang sangat cocok untuk berselancar. Tinggal sekarang bagaimana keseriusan Pemerintah Kabupaten Lombok Tengah, pengelola pariwisata dan masyarakat sekitarnya dalam menciptakan keamanan dan suasana kondusif. Pantai Lombok Tengah bagian selatan yang berhadapan langsung dengan Samudera Indonesia adalah kekayaan alam dari Yang Maha Kuasa bagi penduduk di Bumi Tatas Tuhu Trasna tersebut. Pasir putih yang menghampar sepanjang pantai Lombok Selatan dengan deburan ombak besar sangat cocok untuk melakukan surfing (berselancar). Salah satu contohnya adalah Teluk Gerupuk, sekitar 5 kilometer dari Hotel Novotel Coralia Lombok. Di teluk ini terdapat lima point (tempat) yang sangat cocok untuk berselancar. Lima tempat berselancar di Teluk Gerupuk ini dinamakan sesuai dengan nama kota asal wisatawan yang paling banyak dikunjungi. Lokasi selancar di Pantai Perigi dinamakan Tokyo Point atau Bumbang Bay. Nama ini sesuai dengan para peselancar yang banyak melakukan selancar di tempat ini yakni dari Jepang. Begitu juga di Batulawang dinamakan Kodomo Point, Giligolong (obai/rolacosta), Dondon (Kamek point) dan Terasak (Takar-akar). Sayang, untuk menuju kelima point ini, paling tidak para wisatawan harus menyeberang dengan menggunakan boat melalui tempat penyeberangan di Pantai Gerupuk. Sama halnya jika para wisatawan yang ingin menikmati keindahan laut di tiga Gili yang ada di Lombok Utara, mereka harus menyeberang melalui Pantai Bangsal Tanjung. Wisatawan yang paling menggemari tempat berselancar di Gerupuk adalah wisatawan Jepang. Bulan Oktober sampai Maret merupakan bulan kunjungan wisatawan asal negeri Sakura ini. Sementara wisatawan lain asal Amerika Serikat, Australia dan Eropa lainnya sering berselancar pada bulan Juni, Juli dan Agustus. Pada musim liburan, wisatawan Nusantara asal Jakarta, Jawa Barat dan Yogyakarta juga tidak melewatkan untuk menikmati indahnya berselancar di Teluk Gerupuk. ''Terkadang kalau mereka datang ke sini, tidak hanya berselancar tetapi sambil belajar. Ini mendatangkan keuntungan tersendiri bagi para guide. Di sisi lain mereka mengakui pengelolaan pariwisata, khususnya di Pantai Gerupuk masih belum optimal, yakni belum ada koordinasi satu sama lain. Selain itu, di Pantai Gerupuk belum ada koperasi yang mengatur penyeberangan dari Pantai Gerupuk menuju lokasi selancar yang ditempuh dalam waktu 20 menit. Ini artinya kawasan wisata selancar seperti di teluk Gerupuk membutuhkan manajemen pariwisata. Dalam hal ini tentunya diperlukan koordinasi dan pengelolaan yang baik dari komponen pelaku pariwisata dan Pemerintah Kabupaten di Lombok Tengah. Wilayah Lombok selatan pada umumnya merupakan kawasan yang lebih kering dibandingkan dengan wilayah lainnya di Lombok. Selain itu, penduduk di daerah ini lebih sedikit dan terpencar, sementara sarana jalan dan transportasi juga lebih terbatas. Namun demikian wilayah Lombok selatan memiliki beberapa lokasi menarik yang disukai wisatawan khususnya mereka yang senang dengan pantai dan kegiatan selancar. Wilayah ini memiliki pantai yang indah dengan sejumlah lokasi berselancar (surfing) yang disukai turis mancanegara khususnya mereka yang ingin mencoba lokasi lain untuk berselancar di luar Bali. Meski sarana transportasi masih terbatas tak maka diperlukan kendaraan sendiri (atau menyewa) jika ingin mengeksplorasi kawasan ini secara lebih optimal. Lokasi wisata paling terkenal di Lombok selatan adalah Kuta yang berada di sebuah teluk dengan panorama yang sangat indah. Kuta merupakan kawasan dengan pantainya yang berpasir putih dan lautnya yang membiru. Kawasan pantai di tempat ini dikelilingi kawasan perbukitan yang menambah keindahan lokasi wisata ini. Mungkin karena keindahan pantainya yang menyaingi pantai Kuta di Bali maka tempat ini sama-sama memiliki nama ‘Kuta.’ Namun pantai Kuta di Lombok memiliki suasana yang lebih tenang dibandingkan Kuta Bali yang cenderung hiruk pikuk. Walaupun saat ini fasilitasnya masih kurang lengkap, namun di masa depan pantai Kuta Lombok memiliki prospek yang sangat baik untuk berkembang sebagai lokasi wisata alternatif selain Bali. Wisatawan dapat melakukan perjalanan dari pantai Kuta ke arah timur untuk menikmati panorama dari serangkaian pantai dan sejumlah tanjung yaitu daratan yang menjorok ke laut. Tersedia angkutan umum untuk menyusuri kawasan ini namun akan lebih baik jika membawa kendaraan sendiri atau yang lebih menarik; menyewa sepeda gunung. Pantai Segar adalah salah satu lokasi menarik yang ditemui di timur Kuta. Sekitar 2 Km ke arah timur dari Pantai Segar terdapat sebuah bukit karang. Dari ketinggian puncak bukit ini wisatawan dapat menikmati panorama wilayah ini yang indah jika wisatawan memanjat ke puncaknya pada pagi hari yang cerah. Selain di kawasan pantai Kuta, lokasi berselancar terdapat di sebelah timur (7 Km) dari Kuta yaitu di Tanjung Aan dan Gerupak. Kedua lokasi ini dapat dicapai melalui transportasi darat namun wisatawan juga dapat menyewa perahu nelayan dari Kuta ke lokasi selancar tersebut. Tanjung Aan memiliki pantai yang indah dengan pasirnya yang putih bersih sementara Gerupak merupakan sebuah desa nelayan. Kawasan di sebelah barat Kuta juga memiliki rangkaian pantai teluk yang indah seperti Pantai Mawan, Tampa dan Mawi yang menjadi lokasi surfing bagi wisatawan. Perjalanan menyusuri kawasan ini hingga ke Blongas menyajikan panorama yang mengesankan, namun kondisi jalan yang baik hanya hingga Selong Blanak.

Lombok Barat

Meningkatnya kunjungan wisatawan ke daerah Lombok Barat (Lobar), merupakan harapan Pemkab setempat. Tahun 2007 ini, tingkat kunjungan ke Lobar mengalami peningkatan walaupun tidak signifikan. Namun peningkatan kunjungan tersebut cukup membuat Pemkab Lobar membuat wacana ke depan, akan mengembangkan daerah Bangko-bangko. Kepala Disparsenibud Lobar, Drs. Tjok Suthendra Rai, MM, kepada Suara NTB Senin (10/9) kemarin mengatakan, tingkat kunjungan ke Lobar untuk tahun 2007 ini dalam angka kasar mencapai sekitar 120 ribuan, terhitung sampai bulan Juli lalu. Sedangkan untuk tahun 2006 yang juga dihitung sampai bulan Juli 2006 mencapai 19 ribuan orang wisatawan. ''Yah.. lumayanlah peningkatannya, walaupun tidak siginifikan, tetapi cukup membanggakan,'' ucapnya. Untuk menambahkan daya gedor Lobar dalam sektor pariwisata, Pemkab mulai melirik daerah Sekotong terutama Bangko-bangko untuk menjadi salah satu daerah wisata di Lobar. Daerah Sekotong merupakan suatu kawasan yang memiliki panorama indah, baik dilihat dari segi alam pegunungannya maupun alam pantainya. Untuk itu, Pemkab Lobar melalui Dinas Pariwisata Seni dan Budaya (Disparsenibud) Lobar merencanakan menata dan membangun daerah wisata Bangko-Bangko untuk menjadi daerah tujuan wisata di NTB. Namun hal itu baru sekadar rencana. Pasalnya sejauh ini anggaran untuk mengembangkan daerah itu masih terkendala anggaran. Perencanaan untuk menata dan melakukan pembangunan di daerah wisata Bangko-bangko sudah ada dari tahun 2006 lalu. Namun sampai sejauh ini perencanaan itu belum bisa terealisasikan karena terkendala dana. Adanya niatan untuk membangun dan menata daerah wisata Bangko-bangko di karenakan berbagai pertimbangan, yakni dilihat dari segi lokasi pantainya yang strategis dengan pemandangan yang menawan serta dipadu dengan ombak yang bagus dan mendukung untuk olah raga Surfing (Selancar-red). ''Daerah Sekotong sangat cocok untuk dijadikan daerah wisata Bahari, karena di sana menawarkan keindahanan alam pantai dan lautnya, teruitama di Bangko-bangko yang mengandalkan ombaknya yang bisa menghipnotis wisatawan untuk bersurfing ria di sana,'' katanya. Tjok menyatakan, dengan adanya kendala anggaran yang dapat menghambat pembangunan wilayah Bangko-bangko itu artinya Pemkab Lobar membuka peluang bagi para investor asing untuk menanamkan modalnya ke daerah Lobar khususnya di daerah Sekotong yang merupakan tempat yang paling Indah di kawasan Lobar. ''Jika ada Investor yang berminat untuk membangun suatu objek wisata dan juga sarana pendukungnya, ya silakan saja,'' tegasnya. Selain daerah wisata Bangko-bangko yang sangat cocok untuk ber-Surfing, Diving, Snorkling, dan berbagai wisata air lainnya, Pemkab Lobar juga akan mulai melirik tempat-tempat yang menawarkan wisata sejarah seperti Goa Jepang dan beberapa tempat wisata sejarah lainnya di daerah Lobar. Menurut Tjok, Pariwisata, Seni dan juga Budaya harus bisa bersinergi dengan baik, hal itu dimaksudkan agar adanya saling keterkaitan antara satu sektor dengan sektor lainnya. ''Jika ketiga hal itu bisa dilaksanakan secara bersaman, maka pasti daerah kita akan menjadi daerah yang paling poensial di NTB ini, bahkan kalau bisa di Indonesia,'' tegasnya. Kendati demikian, rencna pengembangan beberapa daerah wisata di Lobar harus juga didukung dengan sarana lainnya seperti Infrastruktur. Baik berupa persediaan air bersih, listrik dan juga prasarana jalan, darat, air dan udara. ''Infrastruktur utama itu harus dikembangkan, jika prasarana ada maka wisatawan akan berdatangan dengan sendirinya,'' ujarnya.

Senggigi

Pantai Senggigi adalah tempat pariwisata yang terkenal di Lombok. Letaknya di sebelah barat pesisir Pulau Lombok. Pantai Senggigi memang tidak sebesar Pantai Kuta di Bali, tetapi seketika kita berada di sini akan merasa seperti berada di Pantai Kuta, Bali. Pesisir pantainya masih asri, walaupun masih ada sampah dedaunan yang masih berserakan karena jarang dibersihkan. Pemandangan bawah lautnya sangat indah, dan wisatawan bisa melakukan snorkling sepuasnya karena ombaknya tidak terlalu besar. Terumbu karangnya menjulang ketengah menyebabkan ombak besarnya pecah ditengah. Tersedia juga hotel-hotel dengan harga yang bervariasi, dari yang mahal sampai hotel yang berharga ekonomis.
Sekitar setengah jam dengan berjalan kaki, para wisatawan dapat menjumpai Batu Bolong di pantai ini. Ini adalah sebuah pura yang dibangun di atas karang yang terletak di tepi pantai. Menurut legenda masyarakat setempat dahulu kala sering diadakan pengorbanan seorang perawan untuk dimakankan kepada ikan hiu di tempat ini. Legenda lain mengatakan dahulu banyak para wanita yang menerjunkan diri dari tempat ini ke laut karena patah hati. Dari tempat ini juga terlihat Gunung Agung di Pulau Bali.
Tidak jauh dari Batu Bolong terdapat makam seorang ulama. Ini merupakan tempat suci bagi para penganut Wetu Telu. Pantai Senggigi, yang terletak di sebelah utara Bangsal, merupakan pantai yang paling populer dan sudah terkenal akan keindahannya. Pantai yang terletak 12 kilometer dari sebelah barat laut Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB), Lombok ini, terbentang hampir sepanjang 10 km dengan hamparan pasir putih yang seolah menggoda Anda untuk duduk diatasnya dan untuk sejenak melupakan segala rutinitas hidup Anda, kepadatan lalu lintas kota, dan menghirup udara segar dengan menikmati pemandangan air laut yang berwarna biru gradasi hijau serta menikmati indahnya matahari terbenam di pantai Senggigi

SkuBiDu (sekUmpulan sumbawa bIma Dompu)

Pantai Maluk - Terdapat di Kecamatan Jereweh, Kabupaten Sumbawa Barat. Dari Pantai Maluk ini wisatawan bisa melihat pesona keindahan Teluk Maluk.
SUMBAWA BARAT — Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) memiliki obyek wisata pantai yang tak kalah eksotisnya dengan Bali. Salah satu objek wisata pantai di NTB yang namanya sudah mulai dikenal adalah Pantai Senggigi. Sebenarnya bukan cuma Pantai Senggigi yang dapat dijadikan obyek wisata di NTB. Jika pelancong punya cukup banyak waktu, objek wisata pantai di Kabupaten Sumbawa Barat layak untuk dikunjungi. Di Kabupaten Sumbawa Barat ini terdapat beberapa obyek wisata pantai. Mulai dari Pantai Maluk, Pantai Sekongkang, Pantai Tropical, hingga ke Pantai Jelengah. Dari obyek wisata pantai yang ada di Kabupaten Sumbawa Barat ini, Pantai Maluk merupakan obyek yang paling banyak menarik minat wisatawan.
Untuk mengunjungi Pantai Maluk ini tidak terlalu sulit. Sarana transportasi yang dibutuhkan oleh wisatawan tersedia setiap saat. Dari Ibu Kota NTB, Mataram, dibutuhkan waktu sekitar enam jam untuk sampai ke Pantai Maluk. Sekitar dua jam perjalanan menggunakan feri dari Pelabuhan Kayangan Lombok. Selebihnya perjalanan ditempuh melalui jalur darat. Pantai Maluk terdapat di Desa Maluk, Kecamatan Jereweh, Kabupaten Sumbawa Barat. Dari Pantai Maluk ini wisatawan bisa melihat pesona keindahan Teluk Maluk. Bukan hanya itu. Pantai Maluk kerap dijadikan oleh wisatawan sebagai arena berselancar. Tak heran apabila peselancar kelas dunia senantiasa mengagendakan kegiatan di Pantai Maluk. “Ombak di Pantai Maluk ini telah masuk dalam daftar ombak terbaik bagi peselancar dunia,” jelas Eldiman, salah seorang pengelola papan selancar di Pantai Maluk yang ditemui SH belum lama ini. Oleh para peselancar, ombak di Pantai Maluk diberi julukan Super Suck. Julukan ini diberikan karena ombak yang menuju daratan terpecah oleh sebuah tanjung. Oleh penduduk setempat, tanjung tersebut dinamai Tanjung Ahmad. Pecahan ombak ini menggulung hingga ketinggian di atas dua meter. Ombak tersebut terus bergulung-gulung hingga seolah menyedot para peselancar yang mencoba menaklukkannya. Menurut Eldiman, hanya peselancar yang piawai bermain di atas papan selancar saja yang mampu menaklukkan ombak Super Suck Pantai Maluk. Jika wisatawan tidak membawa papan selancar, tak perlu kuatir. Eldiman menyebutkan pihaknya siap menyewakan papan selancar. Menyangkut tarif sewa, tidak ada tarif tertentu. “Kadang kami malah meminjamkannya dengan gratis,” timpal Eldiman. Dengan ombak yang begitu menantang, tak heran jika Pantai Maluk menjadi ajang pamer kemahiran para peselancar yang datang dari berbagai penjuru dunia. Biasanya mereka datang pada saat-saat hari libur. Suasana pantai yang masih tergolong sepi, membuat wisatawan menjadi lebih enjoy. Memang dibandingkan dengan obyek wisata pantai di Bali, Pantai Maluk belum banyak dikunjungi oleh wisatawan. Pantai Maluk masih kalah populer dibandingkan dengan Pantai Kuta maupun Pantai Sanur. Padahal dari segi pesona eksotisnya, Pantai Maluk tak kalah. Pasirnya yang putih dan lembut serta matahari yang memancarkan sinar terik, bisa membuat wisatawan betah berjemur. Bagi wisatawan yang tidak ingin berjemur atau berselancar, dapat menghabiskan waktu dengan bermain kano. Setiap kano dapat disewa dengan tarif sebesar Rp 5.000 per jam. Masakan Laut Puas berjemur, berselancar maupun bermain kano, wisatawan dapat mengisi perut dengan berbagai masakan laut yang membangkitkan selera. Menikmati sea food sembari menyaksikan gulungan ombak berkejar-kejaran memang sangat nikmat. Kendati mulai banyak dikunjungi wisatawan mancanegara, sayangnya fasilitas yang ada masih perlu dibenahi. Memang fasilitas di Pantai Maluk terkesan masih minim. Memang fasilitas seperti pancuran terbuka, rumah makan, arena voli pantai serta fasilitas bermain anak-anak telah tersedia. Hanya saja fasilitas tersebut kapasitasnya masih minim. Menurut Kepala Desa Maluk, Mukhlis HM, fasilitas yang ada saat ini sebenarnya jauh memadai dibandingkan beberapa tahun lalu. “Sekitar empat tahun lalu Pantai Maluk masih banyak ditumbuhi oleh semak belukar. Sekarang jauh lebih baik,” ujar Mukhlis. Masalah lain barangkali berkaitan dengan fasilitas menginap. Memang telah ada hotel dengan tarif berkisar Rp 150.000 - Rp 250.000 per hari. Namun fasilitasnya masih terkesan seadanya. Belum dikelola secara profesional dan serius. Meski demikian, dibandingkan dengan pantai-pantai lainnya di Sumbawa Barat, fasilitas di Pantai Maluk sesungguhnya jauh lebih memadai. Di Pantai Sekongkang, misalnya, bahkan fasilitas yang tersedia boleh dibilang tak memadai. Kurangnya promosi membuat Pantai Sekongkang kalah pamor dibandingkan dengan Pantai Maluk. Padahal ombak Pantai Sekongkang ini pun telah masuk kategori ombak terbaik di dunia bagi kalangan peselancar. Oleh para peselancar, ombak Pantai Sekongkang dijuluki dengan Ombak Yoyo. Pasalnya, gerakan ombak di Pantai Sekongkang ibarat mainan yoyo yang terayun-ayun naik turun kala dimainkan oleh anak-anak. Di masa mendatang potensi obyek wisata pantai di Kabupaten Sumbawa Barat memang masih dapat dioptimalkan. Jika digarap dengan serius, bisa jadi pesona pantai nan eksotis Sumbawa Barat mampu menggeser popularitas Bali sebagai destinasi wisatawan dunia.

Pantai Lakey

Setiap Maret hingga Agustus, Pantai Lakey diserbu wisatawan mancanegara. Dari Bali dan Lombok, mereka beralih ke Sumbawa, tepatnya Desa Hu'u, Kabupaten Dompu. Susah payah mereka membawa peralatan lumayan berat supaya dapat menikmati sensasi surfing dan wind surfing. Lokasinya sekitar dua jam perjalanan dari Bandar Udara Muhammad Salahuddin. Harus menyewa mobil, sekali perjalanan Rp.500 ribu. Setelah bom Bali, Pantai Lakey sempat sepi. Wisatawan Australia yang rajin menyambangi takut datang. Namun, dua tahun belakangan Lakey kembali hidup. Kali ini, pengunjungnya datang dari negara-negara di Amerika Latin dan Eropa. Mereka tinggal hingga hitungan minggu dan bulan, sebelum akhirnya berangkat lagi mencari tantangan baru. Pantai Lakey cukup dikenal di kala­ngan penggila selancar. Ombaknya tidak istimewa, hanya setinggi enam sampai delapan meter. Kalah jauh dari Hawaii yang ketinggian ombaknya mampu mencapai belasan meter. Namun, Lakey menjadi istimewa karena memiliki arah ombak ke kiri, bukan ke kanan seperti pada umumnya laut. "Untuk mengatasinya perlu keahlian tersendiri. Medannya menjadi berat karena ombaknya kidal," ujar salah satu wisatawan dari Brasil yang ditemui tengah asyik mengoles muka dengan krim pelindung matahari. Lakey di akhir Agustus lalu masih menyisakan gulungan ombak cukup tinggi meski tidak sedahsyat bulan terbaik, Maret hingga Juni. Belasan wisatawan sibuk memacu adrenalin, memulai aktivitas dengan berlari di hamparan pasir.

JAWA TIMUR

G-Land( banyuwangi)

Untuk Anda penggemar olahraga surfing yang menginginkan sebuah pengalaman yang menguras adrenalin, bersiaplah untuk berkunjung ke sebuah pantai di Jawa Timur.Sejenak lupakan tentang Bali, sesaat lupakan ombak menawan di Kuta yang penuh sesak dengan para surfer lokal maupun asing. Bersiaplah untuk menjajal Pantai Pelengkung, Banyuwangi, Jawa Timur.
Kawasan yang dikenal dengan nama G-Land ini mungkin tak seindah pantai-pantai di Bali, namun jika Anda memimpikan ombak yang besar dan ganas, maka ini adalah pilihan tepat untuk dimasukkan dalam daftar tujuan liburan Anda. Pantai Plengkung terletak 87km dari Banyuwangi, untuk mencapainya pun tak terlalu sulit. Dari Banyuwangi, anda dapat menggunakan kendaraan bermotor menuju ke desa Trianggulasi dengan waktu tempuh 2,5 jam.
Setelah itu, persiapkan kaki anda untuk menempuh perjalanan sejauh 12km (4 jam perjalanan), mengingat kendaraan bermotor tak diijinkan untuk melewati daerah ini demi menjaga kealamiannya. Bagi yang ingin sampai ke Plengkung tanpa bersusah payah, Anda dapat menggunakan speed boat dari Kota Grajakan atau dari Benoa Denpasar. Jarak tempuh sangat tergantung pada faktor alam, yaitu cuaca dan ombak. Trio Ganas Ombak di pantai ini konon hampir setara dengan tiga pantai terbaik di dunia, yang memiliki ombak panjang, tinggi, besar dan keras, yaitu Oahu (Hawaii), Fiji, dan Tahiti. Ketiganya berada di Samudra Pasifik. Panjang ombak G-Land bisa mencapai 2km dan tingginya bisa mencapai 6m. Begitu kerasnya, tak jarang mampu mematahkan papan selancar yang dipakai para peselancar. Para peselancar papan atas dunia pun pernah mencoba keganasan ombaknya dalam event Quicksilver Pro yang berturut-turut digelar pada 1995-1997. Sayang krisis ekonomi dan kerusuhan yang melanda negeri ini membuat event tersebut dipindah ke negara lain.
Fasilitas Meski terkesan terisolir, karena dibutuhkan perjuangan untuk mencapainya, pantai Plengkung tetap memiliki fasilitas untuk menjamu para tamunya. Namun bagi anda yang membayangkan akan menemui hotel berbintang di sini, bersiaplah untuk kecewa. Karena yang ada hanyalah penginapan atau lebih tepat disebut camp. Tak ada listrik, yang ada hanyalah diesel, tak ada siaran TV, yang ada TV yang tak henti-hentinya menayangkan rekaman video bertema selancar. Namun untuk makanan dan minuman, Anda boleh tersenyum. Karena para pengelola camp ini tetap menyediakan makanan dan minuman sekelas hotel mewah. Meski terbilang 'minim' fasilitas, namun untuk menginap disana, Anda harus merogoh kocek Rp385.000-550.000 permalam, sudah termasuk kaos, ongkos spead boat, makanan dan minuman serta kipas angin (maklum tak ada AC). Pantai Tetangga
Selain Plengkung, Anda juga bisa mengunjungi pantai 'tetangganya' yaitu Pantai Pancur yang terletak 8km sebelah utara G-Land. Disebut Pancur karena disini terdapat sebuah sungai yang mengalir sepanjang tahun menuju pantai yang terjal sehingga membentuk pancuran. Tak jauh dari sana, terdapat Pantai Trianggulasi yang menyajikan pantai berpasir putih. Konon pemandangan matahari tenggelam didaerah ini tak kalah dengan sunset di Tanah Lot. Anda bisa juga berkunjung ke Pantai Ngagelan yang terletak 5km sebelah barat. Ini adalah pantai tempat pendaratan penyu yang akan bertelur. Jangan lewatkan untuk mampir ke Segoro Anak, Pantai Parang Ireng dan Pantai Batu Lawang. Dijamin, anda akan tergugah untuk kembali berlibur kesana. Tunggu apa lagi, kemasi barang-barang Anda dan nikmati liburan di Semenanjung Blambangan.

Pacitan

TELENG RIA BEACH…pantai yang hanya berjarak 2 menit dari kota ini,punya banyak sekali point-point beach break,depan “happy bay bungalow”,SB (satyabuana)peak,house1,house2, middle teleng,dan PIER POINT RIGHT. Semua point-point ini menyenangkan,dan akan terlihat bagus di pagi hari dengan kondisi air high tide,angin offshore,namun untuk onshore cepat sekali,kita hanya bisa main sampai sekitar jam 10 pagi saja,setelah itu angin akan bertiup,merusak kondisi ombak. Disini biasanya surfer yang datang ke PACITAN akan bingung dimana ombak yang surfable karena mereka hanya melihat pantai dengan kondisi onshore, Tapi semua akan berbeda saat musim hujan,karena inilah saat yang tepat untuk surfing disini,kondisi angin yang kebanyakan offshore membuat point-point disini rata-rata terlihat bagus,terutama PIER POINT RIGHT. YUUUHUUUU…ini POINT BREAK favoritku,ombak right hand,disamping pelabuhan ini sangat fun.Sand barrel yang cepat(saat low tide)dan tricky wave saat middle tide,dan fun wave untuk high tide,bagus untuk long board... Eit….eit….tunggu dulu,di pelabuhan banyak orang yang memancing,so..kita sometime harus berdebat dulu..ha..ha…but fine..mereka akan mengerti,dan kita bisa mengambil ombak yang di outside walaupun barrelnya ga sehebat di inside Ok…kalo datang kesini (PACITAN),kita akan tahu dimana dan kapan saat yang tepat untuk surfing.Dan jangan ragu buat menyapa beach boyz disini,mereka baik,dan akan senang kasih informasi surf break..

SUMATERA UTARA

Pada 28 Maret 2005, gempa melanda kepulauan Nias dengan kekuatan 8,7 skala Richter yang meluluhlantakkan perumahan, tempat ibadah, kegiatan pemerintahan, dan pembangunan di daerah tersebut. Sukawi ST MT, Dosen Arsitektur Fakultas Teknik Undip bersama tim dari Pusat Pelayanan Perencanaan Pembangunan Partisipatif (P5) Undip bekerja sama dengan UN-Habitat menjadi fasilitator dalam proses perencanaan dan pengembangan infrastruktur untuk kota Teluk Dalam di Nias Selatan. Berikut catatan Tim P5 Undip mengenai potensi wisata wilayah tersebut. KABUPATEN Nias Selatan (Nisel) berada di Utara di Pulau Nias, Sumatra Utara. Sebelumnya ia adalah bagian dari Kabupaten Nias dengan status otonom diperoleh pada 25 Februari 2003 dan diresmikan pada 28 Juli 2003. Kabupaten yang beribukota di Teluk Dalam terdiri atas 104 gugusan pulau besar dan kecil, dan masyarakatnya tersebar di 21 pulau dalam delapan kecamatan. Di bidang pariwisata, potensi wisata kabupaten itu sebenarnya cukup menjanjikan. Banyak pantai indah di sana. Sorake, salah satunya, akrab di telinga penggemar olahraga selancar, karena mempunyai ombak yang cukup tinggi.Turnamen selancar tingkat dunia beberapa kali diadakan di pantai itu. Ada pula andalan wisata lainnya, yaitu Pantai Lagundri yang berpasir putih. Pantainya berada di sebuah laguna, bersebelahan dengan Pantai Sorake, sekitar 13 Km di selatan Kota Teluk Dalam. Di Kecamatan Pulau-pulau Batu juga ada lokasi menyelam, terumbu karang, serta ikan-ikan hias plus pantai berpasir putih. Ada juga peninggalan zaman megalitik berupa batu-batu megalit di Kecamatan Lahusa dan Gomo. Selain itu, terdapat juga peninggalan cagar budaya, yaitu permukiman desa adat Nias di Bawomataluo yang terletak di pedalaman dan berada di puncak bukit. Kompleks tersebut menyimpan banyak pesona, khususnya kehidupan asli masyarakat di sana dengan berbagai tradisi di antaranya adalah Hombo Batu atau yang kita kenal sebagai Lompat Batu. Kawasan tersebut sangat bagus untuk tujuan wisata. Pasalnya, di sepanjang Pantai Lagundri dan Pantai Sorake berjajar homestay yang siap melayani dan membuai wisatawan yang ingin menikmati keindahan pantai. Tarifnya cukup semurah penginapan melati. Sampai saat ini kalau kita naik feri dari Sibolga menuju Gunung Sitoli atau naik pesawat dari Polonia Medan ke Binaka, akan menjumpai banyak sekali turis berkulit putih. Mereka adalah penggemar olahraga selancar yang akan ke Pantai Sorake dan menikmati keindahan pantai pasir putih di Lagundri. Wajar saja mereka berdatangan ke sana. Sebab, Sorake dan Lagundri disebut-sebut sebagai tempat selancar paling baik kedua setelah Hawaii. Menurut Harison Sagoto, pemuda setempat, ombak di Pantai Sorake bisa mencapai ketinggan 15 meter karena langsung berhadapan dengan Samudera Indonesia. Ombak di sini konon memang sangat ideal untuk berselancar. Yang paling unik, ombaknya punya lima tingkatan. Tidak ada tempat lain di dunia yang punya ombak seperti itu. Jadi, kalau peselancar gagal main slalom di sana, mereka masih bisa melanjutkan atraksi dengan gaya lain di tiap ombak berikutnya. Bila gagal lagi, tak perlu berkecil hati karena masih ada tiga jenis ombak menanti. Jadi, permainan selancar wisatawan akan terasa lebih panjang. Berkat selancar pula, di sepanjang kedua pantai tersebut tumbuh aneka penginapan dan kafe. Bolehlah kalau disetarakan dengan Kuta atau Legian. Sayangnya, Pantai Lagundri dan Sorake hanya ramai pada saat ada kejuaraan selancar internasional, yang biasanya berlangsung pada bulan Juni hingga Juli. Pada dua bulan itu, ombak sedang besar-besarnya. ''Selain kedua bulan tersebut, Lagundri dan Sorake tak ubahnya pantai indah yang sepi, sunyi, dan merana,'' cerita Milayar Wau, seorang pengusaha homestay di Lagundri dengan nada sedih. Wajar saja pengusaha itu agak meratap. Pasalnya, yang rutin datang di setiap hari libur atau akhir pekan, hanyala wisatawan lokal atau masyarakat sekitar Kota Teluk Dalam. Orang-orang tua dan muda datang untuk mandi di pantai, berenang-renang, atau jalan-jalan menikmati keindahan laut untuk sekadar refresing menghabiskan waktu liburan. Dan memang wisata murah meriah seperti itu jadi satu-satunya pilihan rekreasi warga. Menjaring Wisatawan Sebenarnya, telah lama ada upaya untuk mendongkrak pariwisata di kawasan tersebut. Sebut saja, ketika Sumatra Utara masih dipimpin Gubernur Raja Inal, di Pantai Sorake dibangun Hotel berbintang bernama Sorake Beach Resort. Hotel yang diresmikan pada 20 Juli 1994 berbintang empat. Untuk yang ingin merasakan tidur di bangunan rumah adat Nisel, dibuat juga cottage yang mengambil model rumah tradisional Nisel. Ya, sebenarnya Nisel sangat potensial dalam segi wisata. Sayang sekali potensi tersebut seolah-olah terabaikan karena lupa membangun sarana dan prasarana, terutama transportasi yang memadai. Padahal berselancar atau sekadar bertelanjang dada menikmati sinar mentari di pantai menjadi gambaran yang lekat begitu kata "Nias" disebut. Bayangan indahnya pulau itu pun menyeruak dengan gambaran laut jernih berlapis warna hijau bening dan biru memukau, pasir putih, dan nyiur pepohonan kelapa. Belum lagi pesona yang memikat dari peninggalan budaya megalitik dan juga rumah adat ramah lingkungan serta berbagai hasil karya masyarakat Nias yang telah berumur ratusan tahun. Selain desa adat Bawomataluo, sebenarnya ada beberapa permukiman adat yang dapat menjadi andalan wisata Nisel. Sebut saja desa adat Botohilitano yang banyak memiliki peninggalan batu megalitik, dilengkapi ukiran dan patung bermotifkan hewan dan tumbuhan. Atau, desa adat Orahili yang merupakan cikal bakal berdirinya Bawomataluo dengan deretan rumah saling berhadap-hadapan. Pun, desa adat Hilinawa Mazinge yang mempunyai rumah adat besar atau sering disebut Omo Sebuo. Rumah adat besar itu tempat tinggal pemimpin dan rumah bangsawan tertua di Nias. Menurut sebuah buku di rumah besar Hilinawa Mazinge, rumah tersebut masuk dalam daftar 10 tertua di dunia. Untuk mencapai desa adat Hilinawa Mazinge, memang harus berjuang ekstra keras dan siap untuk berpetualang. Ada pengalaman menarik ketika penulis berkunjung ke sana. Boleh dibilang, kami agak ''nekat'' pergi ke sana. Pasalnya,pemandu setempat yang membantu, ternyata belum sekali pun mengunjungi desa adat tersebut. Tapi keinginan kuat untuk bisa melihat langsung suasana desa tak menghentikan perjalanan.

Kami harus menyusuri tiga buah sungai yang tidak punya jembatan. Alhasil, kami harus rela berbasah-basahan ketika menyeberang. Beruntung benar, penduduk sekitar mau membantu menyeberangkan sepeda motor yang kami pakai. Tapi sayang, handphone dan kamera yang kami bawa terendam. Maklum, saat menyeberang, hujan baru saja turun sangat lebat air sungai meluap. Dibandingkan dengan daerah lain di Sumatera Utara, Nias bisa dibilang tertinggal nyaris dalam segala hal. Mungkin ada yang beranggapan bahwa Pemerintah "mengabaikan" Nias. Namun, ada realitas lain yang tidak boleh diabaikan kemungkinannya, yaitu soal posisi dan keadaan geografisnya sendiri. Sebenarnya Nias sangat potensial untuk bisa menjadi daerah tujuan wisata karena mempunyai alam yang indah. Begitu banyak potensi siap membuai wisatawan dan diharapkan mampu membuka sejuta peluang pengembangan ekonomi bagi warga. Kenyataannya, jauh panggang dari api. Untuk menelusuri dan menikmati potensinya yang tersebar di pulau itu membutuhkan nyali besar.