Lambang
Gambar lingkaran berwarna kuning, berarti kesatuan dalam wadah kekeluargaan yang diikat dengan keaktifan di bidang olahraga sepatu roda. Gambar sepasang remaja ; berarti kegiatan olahraga ini ditunjang dan diikat oleh anak-anak remaja yang lincah, bergerak aktif dalam sportifitas pembinaan fisik dan mental remaja
Gambar obor/pelita dan lingkaran, sesuai dengan api abadi/obor Olimpiade yang terus menyala menerangi dan memancar serta memberikan semangat terus menerus tiada putusnya, dengan kesadaran berbahasa satu, berbangsa satu, dan bertanah air satu,
Sejarah Sepatu Roda
Olahraga sepatu roda berasal dari negeri Belanda yang diciptakan sekitar abad ke-17 oleh seorang penggemar ice skiting. Dia ingin mengubah permainan ice skiting menjadi permainan yang dapat bergerak di atas tanah atau jalan keras. Kemudian dicobanya mengikat beberapa kayu berbentuk bundar pada papan datar yang diikatkan pada sepatunya.
Tahun 1763 Joseph Marlin, seorang teknisi Belgia dan pembuat alat-alat musik mencoba berlari dengan peralatan ice skiting yang dilengkapi dengan roda kecil dari besi. Tapi tidak bisa berkembang pada waktu itu, karena ada larangan pemerintah Belandan bermain sepatu roda di jalan raya. Tahun 1863 seorang bernama James Leonard Plimton’s pencipta "Rocking Skate" yang kemudian ia patenkan menjadi sangat populer. Ia kemudian dijuluki "Bapak Pencipta Sepatu Roda"
Olahraga itu kemudian populer di Amerika, Inggirs dan
Tahun 1924 berdiri organisasi septu roda internasional dengan nama Federation Internationale de Roller Skating, disingkat FIRS. Sekarang sudah menyebar di 5 benua dengan 42 anggota federasi nsaional. Kejuaraan dunia diadakan setiap dua tahun sekali dalam nomor Roller Speed Track, Artistic Roller Skating dan Roller Hockey, untuk Speed Roller Skating direncanakan diadakan kejuaraan setiap tahun.
Di Indonesia
Masuknya sepatu roda di
Peraturan Pertandingan
Peraturan-peraturan pertandingan ini berlaku untuk semua perlombaan sepatu roda di seluruh wilayah
A = kelompok 6 - 9 tahun
B = kelompok 10 - 12 tahun
C = kelompok 13 - 16 tahun
D = kelompok 17 tahun ke atas,
E = kelompok bebas
Peserta haruslah anggota Perserosi Daerah yang mempunyai tanda anggota Perserosi, memakai seragam perkumpulan, memakai nomor peserta dan harus sehat rohani dan jasmani. Petugas perlombaan terdiri dari dewan hakim (5 atau 3 orang), ketua perlombaan, sekretaris perlombaan, pemberi isyarat start, pembantu start, pengambil waktu utama, pengambil waktu biasa, juri utama, juri kedatangan, penghubung, pencatata hasil, sekretariat perlombaan dan pengawas lintasan.
Nomor Pertandingan
Nomor pertandingan dalam sepatu roda terdiri dari : sprint 200, 400, 500 meter, estafet, ketangkasan dan jarak menengah. Untuk ketangkasan dibagi beberapa nomor lagi, yaitu : jumping, menerobos gawang, zig zag, lompat ban, jumping balance, angka dalapan, mundur, zig zag melebar, lompat jauh dan membentuk huruf S. mau au lebih lanjut, klik disini
0 komentar:
Posting Komentar